kisah tentang santunnya perilaku RasulullahMuhammad SAW selalu saja mengharu biru, inspiratif, dan selalu relevan sepanjang zaman. Sikap Rasulullah yang penyabar bahkan terhadap orang-orang yang menganiaya dirinya patut menjadi teladan.Salah satunya adalah kisah beliau dengan seorang yang selalu meludai muhammad SAW ketika beliau berangkat ketempat ibadah.Syahdan seperti biasanya,Muhammad SAW melewati sebuah jalan karena memang hanya itu jalan satu-satunya yang bisa dilewati.Setiap melewati jaalan ini,Nabi Muhammad SAW dihina, dicaci, diludai, bahkan dilempari kotoran oleh seorang sahabat. Nabi Muhammad SAW berusaha bersabar dan bersabar.
Namun, hari itu sungguhlah teramat berbeda.Nabi Muhammad SAW tidak bertemu dengan sahabat yang biasa menghinanya.Tak terlihat sahabat itu duduk dan menunggu Nabi Muhammad SAW yang biasa lewat jalan itu.Tentu saja kondisi itu justru mengherankan Nabi Muhammad SAW . Maka, beliau pun berusaha mencari tahu tentang nasib sahabat.Maka, diketahuilah bahwa sahabat itu sedang sakit keras .Sahabat itu tidak bisa bangun dari tidurnya.Sehari-hari sehabat itu hanya meringkuk di tempat tidur.
Begitu mendengar kabar itu, Nabi Muhammad SAW pun segera bergegas pergi menengok sahabat yang sedang sakit itu.Sama sekali beliau tidak menghiraukan pengalamannya yang dihina, dicemooh, dicaci, bahkan disakiti.Nabi Muhammad SAW hanya berkeinginan untuk segera bertemu dengan sang sahabat.Nabi Muhammad SAW ingin mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Setiba di depan pintu sang sahabat, Nabi Muhammad SAW segera mengetuk pintu.Tak lupa beliau berucap salam.Hanya suara lemah yang terdengar.Suara lemah yang menggambarkan bahwa orang yang membalas salam tersebut dalam keadaan sakit keras.Nyaris perasaan Nabi Muhammad SAW tak kuat lagi.Langsung saja pintu rumah dibukanya.Dan tiba-tiba Nabi Muhammad SAW terbelalak ketika melihat kondisi sang sahabat.Sahabat itu terkulai lemah di ranjangnya.
Ketika mengetahui orang yang menengoknya adalah Nabi Muhammad SAW, sahabat itu pucat pasi.Keringat dingin mengucur deras sebagai tanda rasa ketakutan yang teramat sangat.Sahabat itu ketakutan karena disangkanya Nabi Muhammad SAW akan membalas dendam.Ya, Nabi Muhammad SAW dikira akan membalas dendam karena sahabat itu terlalu sering menyakitinya.Semakin Nabi Muhammad SAW mendekati dirinya, sahabat itu semakin pucat pasi.
Ketika sudah berada di sampingnya, tak disangka Nabi Muhammad SAW meletakkan tangan lembutnya di dahi.Lalu,tangan Nabi Muhammad SAW mengusap-usap tangan sahabat.Dengan suara lembut, Nabi Muhammad SAW bertannya tentang penyakit dan perasaan yang dirasakan sahabat.
Mendengar bahasa halus Nabi Muhammad SAW, sahabat itu bergidik gemetar.Perasaannya berkecamuk.Sahabat itu tak pernah menyangka bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki watak yang sedemikian mulia.Sama sekali Nabi Muhammad SAW tidaj menampakkan rasa dendamnya.Justru Nabi Muhammad SAW memperlihankan kepribadiannya yang penyayang dan penyantun.Sungguh prilaku Nabi Muhammad SAW itu mengetuk hati sahabat.Tiba-tiba, sahabat itu mencium tangan Nabi Muhammad SAW.Dengan suara gemetar, sahabat itu berusaha berkata-kata.
“Wai Muhammad. Ketika engkau akan beribadah, saya selalu mengganggumu.Saya selalu menyakitimu.Saya selalu berusaha agar kamu tidak dapat beribadah dengan segala caraku.Namun, semua usahaku gagal.Hari ini saya sedang sakit.Tak seorangpun teman-temanku menengokku.Justru kamu adalah orang yang pertama menengokku.Sungguh hatimu teramat mulia.Maka, persaksikanlah wahai Muhammad, bahwa saya masuk Islam.”(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar